KOTA - Makin meningkatnya kerusakan ekologi akibat perilaku manusia yang tidak sadar lingkungan mendesak Kementrian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) membentuk Bank Pohon. Progam tersebut langkah kerjasama dengan semua pemangku kepentingan lingkungan melalui penanaman pohon berbasis partisipasi aktif masyarakat.
"Bank Pohon ini punya fungsi strategis dalam upaya penghijauan. Dari program ini setidaknya ada kontribusi dari anggota masyarakat secara sadar untuk ambil bagian di dalamnya," jelas Penanggung Jawab Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan KNLH, Ir Bambang Widyantoro, ketika ditemui di sela-sela Sosialisasi Bank Pohon, di Solo, Selasa (20/11).
Sosialisasi tersebut melibatkan elemen pemerhati lingkungan hidup di Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta. Menurutnya, kegiatan Bank Pohon meliputi sosialisasi, pengadaan bibit, pembibitan, penentuan jenis tanaman, penentuan lokasi.
Selain itu, yang tak kalah penting perlunya persiapan sosial, penanaman, pemeliharaan, dan pemantauan. Program tersebut, sebagai tindak lanjut program pelestarian sebelumnya yang pelaksanaannya menyebar. "Sebenarnya KNLH banyak menampung sumbangan tanaman dari berbagai pihak. Maka kami wadahi lewat program ini. Karena di sini juga sudah ada pemetaan maka bisa distribusikan ke daerah yang cocok."
Kendala utama yang dihadapi Bank Pohon adalah faktor manusianya yang butuh perhatian lebih. Karenanya, KNLH melibatkan peran antrolopog dalam program tersebut. "UNS dipercaya untuk mendukung Bank Pohon di region timur," kata Ketua Program Studi Biologi Terapan Pascasarjana UNS, Prof Drs Suranto MSc Phd. (J6-50)